KELAS : 2KA27
NPM : 16113634
DESAIN DAN
STRUKTUR ORGANISASI
1. Dimensi Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
Secara umum,
gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.
-
Formalisasi adalah
derajat dimana organisasi memiliki aturan tertulis, bagan organisasi yang
formal dan terumus dengan baik, deskripsi jabatan, standar operasi prosedur,
aturan, kebijakan, dan komunikasi tertulis yang formal sifatnya – versus yang
informal. Formalisasi kurang ditekankan manakala diperlukan organisasi yang
lebih fleksibel dan responsif terhadap tuntutan lingkungan yang selalu berubah.
-
Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat
dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak.
Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut :
Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit
kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar
penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin
luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
-
Kerumitan
(complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan
atau unit yang berbeda dalam organisasi.
2. Departementalisasi
Adalah cara
organisasi secara khas mengkoordiinasikan aktivitas yang telah dideferensiasi
secara horizontal. Misal : Berdasarkan fungsi; geografis;produk; proses
-
Departementasi
fungsional. Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan
organisasi ini mungkin merupakan tie Departementasi yang paling umum dan luas
digunakan dalam merancang struktur organisasi. Departementasi fungsional dapat
dijumpai dalam semua tipe organisasi. Sebagai contoh, dalam suatu organisasi
Manufacturing, fungsi-fungsi vital yang memungkinkan perusahaan beroperasi dan
menjaga kelangsungan hidupnya.
-
Departementasi
produk. Dengan berkembangnya organisasi formal departemetasi fungsional menjadi
semkain sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat
membentukdivisi-divisi setengah otonom, yang masing-masing dirancang,
memproduksi dan memasarkan sendiri produk-produknya. Setiap produk atau lini
produk dikelola oleh seorang manajer yang bertanggung jawab kepada direktur
organisasi.
-
Departementasi
wilayah. Bila organisasi beroperasi diwilayah-wilayah yang tersebar, maka
Departementasi atas dasar wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang
beroperasi dibanyak daerah dalam suatu negara sering dibagi menjadi
kelompok-kelompok wilayah dengan manajer pemasaran tersendiri (Area Manajer)
untuk setiap lokasi.
3. Model-Model desain Organisasi
Pada
penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain
organisasi Mekanistik dan Desain organisasi orgranik.
a. Desain Organisasi Mekanistik.
-
Proses
kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
-
Proses
motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan
takut dan sanksi.
-
Proses
komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan
cenderung terganggu tidak akurat.
-
Proses
interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas
tujuan dan metode departemental.
-
Proses
pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
-
Proses
penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya
partisipasi kelompok.
-
Proses
kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
b. Desain Orgranisasi Orgranik.
-
Proses
kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan
bawahan dalam segala persoalan.
-
Proses
motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
-
Proses
komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas
keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
-
Proses
interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
-
Proses
pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
-
Proses
penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan
sasaran yang tinggi dan realistis.
-
Proses
kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.
c.
Desain
organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara
terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik
atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di
dalamnya.
d. Desain struktur subunit didesain
sesuai dengan kontinummekanistik organik dengan cara yang konsisten dengan
keadaan kondisi lingkungan, khususnya laju perubahan yamg lebih lambat, ketidak
pastian yg lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai demgam
desain mekanistik.
e.
Desain
teknik integratif tekhnik yang cocok, apakah peraturan, perencanaan atau
penyesuaian bersama, bergantung pada tingkat diferensiasi sub unit. Semakin
besar diferensiasinya semakin besar perlunya peraturan dan perencanaan.
4. Implikasi Manajerial desain dan
struktur organisasi
Dapat
menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi,
yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi
yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam
suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi
manajerial desain dan struktur organisasi.
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
1. Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan
Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan, yang selama
ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota
organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada
dan telah berlaku dalam organisasi
Pengembangan
organisasi (organization development/OD) adalah suatu usaha jangka panjang
untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam menghadapi kondisi lingkungan dan
menyelesaikan permasalahannya.
2. Langkah-langkah perubahan organisasi
Langkah langkah perubahan organisasi:
a) Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari
pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan
yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain
politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan
tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif
maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan
bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif
apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan
organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia
sebelumnya.
b) Mengadakan Identifikasi : Yang perlu
diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi.
Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti
secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
c) Menetapkan Perubahan : Sebelum
langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
d) Menentukan Strategi : Apabila
pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka
pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
e) Melakukan Evaluasi : Untuk
mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu
dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti
berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
f) Mengadakan perubahan struktur
organisasi.
g) Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
h) Mengubah tata aliran kerja.
i) Mengubah peralatan kerja.
j) Mengubah prosedur kerja.
k) Mengadakan perubahan dalam hubungan
kerja antar-personal.
3. Perencanaan strategi pengembangan
organisasi
Semua
kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.
-
Tahap 1 :
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan
dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi
atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.
-
Tahap 2 :
merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.
-
Tahap 3 :
mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
-
Tahap 4 :
mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiantujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
4. Implikasi manajerial
Perubahan
organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang
berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan datang yang diinginkan guna
meningkatkan efisensinya. Pengembahan organisasi adalah suatu pendekatan
sistematik, terpadu dan terencana untuk menningkatkan efektivitas organisasi
serta memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoperasian pada
semua tingkatan
Anggota
kelompok:
Anastaria
Regina S(10113825)
Devy Meily
Mulyadi(12113277)
Nur
Syamsul(16113634)
Kelas: 2ka27
Sumber
Desain dan struktur organisasi
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/dimensi-struktur-organisasi/
http://philipus-k-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-68321-Umum-Penataan%20Struktur%20dan%20Desain%20Organisasi.html
http://raitosun.blogspot.com/2012/03/model-desain-organisasi.html
Sumber
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
http://www.slideshare.net/andreprathamm/pengertian-perubahan-dan-pengembangan-organisasi
http://dessymarantika7.blogspot.com/2013/04/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html