Nama : NUR SYAMSUL
Kelas : 2KA27
Npm : 16113634
Ø Pengertian Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu proses di dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam suatu
organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana pentingnya sebuah komunikasi
antar anggota organisasi untuk menekan segala kemungkinan kesalahpahaman yang
bisa saja terjadi.
Beberapa
ahli memiliki bermacam definisi dan penjelasan tentang komunikasi, di
antaranya:
1. Menurut
Palo Alto :
“Ketika
dua orang sedang bersama-sama, mereka berkomunikasi secara terus menerus karena
mereka tidak dapat berperilaku. Palo Alto sangat percaya bahwa seseorang tidak
dapat tidak berkomunikasi”
2. Menurut
Himstreet & Baty :
“Komunikasi
adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem
yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol maupun perilaku atau tindakan”
3. Menurut
Laswell :
“Komunikasi
adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, dan
kepada siapa dengan efek apa”
4. Menurut
Theodorson :
“Komunikasi
adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang
kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol”
5. Menurut
William Albig :
“Komunikasi
adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang dimana mau tidak mau
akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku
manusia dan adat kebiasaan”
6. Menurut
Charles H. Cooley :
“Komunikasi
berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan dengan mengartikan
simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu”
7. Komunikasi
dalam organisasi menurut Everet M. Rogers :
“suatu
sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,
melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas”
8. Komunikasi
dalam organisasi menurut Robert Bonnington:
“sarana
dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui
pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.”
Organisasi
merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu
hierarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi artinya memerlukan orang lain
dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari
hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.
Di
dalam kelompok/organisasi terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah
penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan
bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications
atau komunikasi timbal balik, untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi,
maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Hubungan
yang terjadi merupakan suatu proses dari suatu keinginan masing-masing individu
untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Kehidupan organisasi tidak mungkin dipisahkan
dari komunikasi efektif. Komunikasi efektif tergantung pada kemampuannya
menjawab dan mengantisipasi perubahan lingkungan luar organisasi sesuai dengan
perkembangan internal organisasi itu sendiri. Di samping itu dalam komunikasi
didasari beberapa perspektif dalam
pengembangannya sehingga berperanan penting dalam organisasi. Satu-satunya yang selalu teringat
dulu saat seminar Strategi Sukses Di Kampus itu cuma poin-poin penting
kesuksesan yang menempatkan komunikasi di urutan pertama kunci sukses tersebut.
Beberapa waktu mungkin kita salah kaprah memandang arti dari komunikasi ini.
Terkadang memandang sebagai keahlian dalam berbahasa, atau mungkin asik tidak asik
nya saat proses komunikasi. Padahal poin penting yang harus dipahami di sini
adalah penyampaian maksud dari satu ke yang lainnya dan sebaliknya. Komunikasi bukan cuma terkait dengan bagaimana cara menggunakan bahasa tapi sangat terkait juga dalam menyampaikan pesan dalam bentuk yang lainnya seperti tatapan mata, gesture tubuh, serta mungkin intonasi.
Memang secara praktikal seperti itu, namun ada satu lagi yang sangat mempengaruhi maksud penyampaian dan penerimaan pesan yaitu terkait dengan ego, sinisme, sentimen dan berbagai perasaan terhadap lawan bicara. Di saat-saat tertentu, ketika sedang berkomunikasi dengan seseorang yang sedang dibumbui dengan perasaan seperti di atas, maksud apapun yang kita jelaskan terkadang tak akan sampai ke dia. Ya, saat emosi negatif di atas logika, fikiran jernih selalu dikesampingkan terlebih dahulu.
Komunikasi itu penting, semua orang tahu, karena ini merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
Ø Jenis dan
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator
menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu
persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini
bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses
penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal
dari bahasa latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau
communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat
terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima
pesan.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu
seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut
komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Terdapat
4 jenis komunikasi , diantaranya :
1. Komunikasi
Lisan dan Tertulis
Dasar
penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan
disampaikan. Banyak bentuk komunikasi: terutama komunikasi antar pribadi
(interpersonal communication), disampaikan secara lisan maupun tertulis. Karena
sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini, maka berbagai studi
telah dilakukan untuk menilai manfaat dan efisiensi dari pesan yang disampaikan
dengan cara ini.
2. Komunikasi
Verbal dan Non-Verbal
Jika
dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan atau ide
yang timbul akan dikomunikasikan. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan
melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-signal non verbal. Dalam
percakapan tatap muka langsung, perasaan, keadaan jiw, atau suasana hati
seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat (gesture), ekspresi wajah, posisi
dan gerakan badan, postur, kontak fisik, kontak pandangan mata, dan stimulasi
non-verbal lain yang sama pentingnya dengan kata-kata yang diucapkan.
3. Komunikasi
kebawah, keatas, dan kesamping
Penggolongan
komunikasi kebawah, keatas, dan kesamping (lateral) ini didasarkan pada arah
aliran pesan-pesan dan informasi didalam suatu organisasi. Untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam, maka akan diuraikan ketiga jenis komunikasi
tersebut :
a. Komunikasi
kebawah
Aliran informasi dalam
komunikasi kebawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen
menengah, manajemen yang lebih rendah, dan akhirnya sampai pada karyawan
operasional. Komunikasi ini juga mempunyai fungsi pengarahan, perintah,
indoktrinasi, inspirasi dan evaluasi.
b. Komunikasi
keatas
Alirannya dalam hirarki
wewenang yang lebih rendah ke lebih tinggi biasanya mengalir disepanjang rantai
komando. Fungsi utamanya adalah untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan,
keputusan dan pelaksanaan pekerjaan karyawan pada tingkat yang lebih rendah.
c. Komunikasi
kesamping
Terjadi antara dua
pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatan hirarki wewenang yang sama
(komunikasi horizontal) atau antara orang atau juga pihak pada tingkatan yang
berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainnya
(komunikasi diagonal).
4. Komunikasi
formal dan informal
Komunikasi
formal terjadi diantara karyawan melalui garis kewenangan yang telah ditetapkan
oleh manajemen. Komunikasi informal terjadi di antara karyawan dalam suatu
organisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satu sama lain terlepas dari
kewenangan dan fungsi jabatan mereka.
Berikut
ini 6 langkah dalam proses komunikasi :
1. Proses
Ideasi
Tahap
pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses
penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
2. Proses
Encoding
Gagasan
atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang
dirancang untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan
media komunikasi yang akan digunakan.
3. Proses
Pengiriman
Gagasan
atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan
media komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat
dilakukan dengan berbicara, menulis, menggambar dan bertindak.
4. Proses
Penerimaan
Penerimaan
pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung
pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.
5. Proses
Decoding
Pesan-pesan
yang diterima diintrepretasikan, dibaca, diartikan,dan diuraikan secara
langsung atau tidak langsung melalui proses berfikir.
6. Proses
Tindakan
Respon
komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi
tambahan, atau melakukan tindakan-tindakan lain.
Ø Komunikasi Efektif
Pengertian
- Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
- Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
Berikut
ini merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk tercapainya
komunikasi yang efektif :
1. Bahasa
Jika
Anda menginginkan komunikasi yang sukses, pengirim pesan harus mempersiapkan
pesan dalam bahasa penerima pesan. Laporan ilmiah yang sangat teknis tidak akan
mempengaruhi kaum profesional dari bidang lain untuk melakukan tindakan.
2. Kebisingan
Istilah
“kebisingan” (noise) mengacu pada semua hal yang mengganggu atau memperburuk
komunikasi dalam organisasi. Misalnya, pesan Anda mengalami “bentrok” dengan
pesan lain yang sama-sama harus diperhatikan. Jika si penerima mendapatkan
banyak sekali memo setiap harinya, Anda harus memikirkan cara lain untuk
mengirimkan pesan Anda.
3. Terlalu
bertele-tele
Hindari
gaya militer yang berlapis-lapis. Gunakan sesedikit mungkin tahap dalam
komunikasi Anda. Pembuka adalah penting, namun hendaknya jangan sampai membuat
Anda menjadi lupa terhadap inti pesan yang ingin Anda sampaikan sehingga
penerima mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pesan.
4. Kesulitan
mendengar
Ada
banyak sekali kesulitan mendengar di pihak penerima. Tekanan kerja, masalah
pribadi, prioritas lain atau kelebihan komunikasi merupakan penyebab munculnya
kesulitan mendengarkan.
5. Ketidak-percayaan
Ada
banyak alasan mengapa pihak penerima tidak percaya dan bersikap sinis terhadap
suatu komunikasi. Sebagian rasa tidak percaya tersebut bisa jadi disebabkan
oleh pihak pengirim—misalnya, jika Anda menandai semua surat Anda, “penting”,
atau jika Anda tidak begitu terbuka dalam komunikasi sebelumnya.
6. Emosi
Emosi
mempengaruhi komunikasi dalam, setidaknya, dua cara. Pertama, situasi yang
sarat emosi dapat menyebabkan terjadinya banyak ebisingan yang menyebabkan
penyimpangan komunikasi. Kedua, cara paling efektif untuk membuat seseorang
melakukan tindakan adalah melalui emosi mereka.
7. Feedback
Tidak
adanya lingkaran umpan-balik (feedback) membuat pihak pengirim tidak yakin
bahwa pesan telah sepenuhnya dimengerti, seperti kita menggunakan SMS tanpa Delivery
Report, kita tidak yakin apakah SMS yang kita kirim sudah diterima.
Ø Implikasi Manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya
yang dibahas saat ini adalah manajerial atau
manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Teori Managerial Grid
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Teori Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S.
Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for
people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini
mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu
Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang
paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup
untuk mempertahankan organisasi.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada
hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu
dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang
nyaman dan ramah.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa
keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu
yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada
kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari
kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja
sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada
penampilan individu dalam organisasi.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada
tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain
kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan
untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi
yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini
menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan
arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan
pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi
organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam
menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin.
Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan
dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan
lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan
lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini
terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal
ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team
merupakan gaya kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini
berdasarkan integrasi dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada
umumnya, kepemimpinan gaya team berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu
apabila mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti.
Selain itu, dalam kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk melibatkan
anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dengan maksud mempergunakan
kemampuan mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik yang mungkin dapat Teori X
dan Y
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc. Gregor
(1967), yang memiliki pandangan berbeda mengenai manusia yaitu pada dasarnya
manusia bersifat negative (Teori X), dan bersifat positif (Teori Y). Mc. Gregor
menyimpulkan bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan
pada pengelompkkkan asumsi tertentu dan manajer tersebut cenderung membentuk
perilakunya terhadap bawahan sesuai dengan asumsi tersebut. Dalam teori X,
terdapat empat asumsi, diantaranya :
Bawahan tidak suka bekerja dan bilamana mungkin,
akan berusaha menghindarinya
Karena bawahan tidak suka bekerja, mereka harus
dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman
Bawahan akan mengellakkan tanggung jawab dan sedapat
mungkin hanya mengikuti perintah formal
Kebanyakan bawahan mengutamakan rasa aman (agar
tidak ada alasan untuk dipecat) dan hanya menunjukkan sedikit ambisi
Sedangkan, dalam teori X diasumsikan bahwa :
Bawahan memandang bahwa pekerjaan sama alamiahnya
dengan istirahat dan bermain
Seseorang yang memiliki komitmen pada tujuan akan
melakukan pengarahan dan pengendalian diri
Seseorang yang biasa-biasa saja dapat belajar untuk
menerima, bahkan mencari tanggung jawab
Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan
yang baik (pendelegasian wewenang dan tanggung jawab)
Impilkasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Teori ini memusatkan bagaimana seorang pemimpin
memotivasi orang-orang dengan tipe X dan Y sehingga mampu berkontribusi dalam
organisasi. Tipe X yang cenderung malas bekerja dan menyukai diperintah,
mungkin akan membuthkan saluran komunikasi yang formal, dimana pemimpin
menginstruksikan berbagai perintah secara formal. Berbeda dengan tipe Y, antara
pemimpin dengan bawahan akan lebih sering berkomunikasi secara informal atau
partisipatif. Hal ini dilakukan karena kedua belah pihak sudah saling memahami
dan bawahan memiliki pengalaman yang sudah baik.
Motivasi yang diberikan kepada tipe X, mungkin akan
cenderung dengan oemberian hukuman yang tegas, sehingag berbagai peraturan
tertulis sebagai media komunikasi akan sangat dibutuhkan. Sedangkan untuk tipe
X, komunikasi akan sangat mempengaruhi karena motivasi yang diberikan lebih
cenderung kepada aktualisasi diri untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan atau kebijakan dalam organisasi.
Sumber-sumber :
2.
https://irhamnurhalim.wordpress.com/2012/11/01/arti-penting-komunikasi/
4.
https://sofiaribowo.wordpress.com/2013/06/22/pengertian-jenis-dan-proses-komunikasi/
6. http://chalouiss.blogspot.com/2011/12/pengertian-tujuan-bentuk-dan-unsur.html#sthash.HgIfj1gU.dpuf