Kamis, 02 Juni 2016

tugas soffskill ke 3 .BAHASA INDONESIA 2



Tugas ke 3 bahasa indonesia 2
Nama : Nur syamsul
Npm : 16113634
Kelas : 3ka27

Anggota Kelompok :
- Lingga baskara
- Mohammad ilyas
- Nur Syamsul

Tugas :

o   Buat resensi novel dengan tema bebas ,harus keluaran 2014 -2016

o   Buat usulan rancangan penelitian

Tugas 1 : resensi novel

Harum Feminisme dari Papua



Data Buku
Judul                     : Isinga (Roman Papua)
Pengarang          : Dorothea Rosa Herliany
Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama
Terbit                    : Januari 2015
Harga                    : Rp. 50.000,-
Tebal                     : 218 halaman
Ukuran                 : 13.5 x 20 cm
Cover                    : Softcover
ISBN                      : 978-602-03-1262-0

Kepengarangan
Dorothea Rosa Herliany (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 20 Oktober 1963; umur 52 tahun) adalah seorang penulis dan penyair Indonesia.
Setamat SMA Stella Duce di Yogyakarta, ia melanjutkan pendidikan ke Jurusan Sastra Indonesia, FPBS IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta (kini Universitas Sanata Dharma) dan tamat dari sana tahun 1987.
Ia mendirikan Forum Ritus Kata dan menerbitkan berkala budaya Kolong Budaya. Pernah pula membantu harian Sinar Harapan dan majalah Prospek di Jakarta. Kini ia mengelola penerbit Tera di Magelang.
Ia menulis sajak dan cerpen. Kumpulan sajaknya: Nyanyian Gaduh (1987), Matahari yang Mengalir (1990), Kepompong Sunyi (1993), Nikah Ilalang (1995), Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999), dan Kill the Radio (Sebuah Radio, Kumatikan; edisi dwibahasa, 2001). Kumpulan cerpennya: Blencong (1995), Karikatur dan Sepotong Cinta (1996).
Dorothea Rosa Herliany adalah orang pertama yang memenangi kedua kategori Kusala Sastra Khatulistiwa, prosa dan puisi, dengan "Santa Rosa" (puisi) pada 2006 dan "Isinga: Roman Papua" (prosa) pada 2015.

Gambaran Singkat
Selang beberapa hari, Malom datang. Ia minta Irewa pulang. Mama Kame dan Bapa Labobar tak bisa mencegah. Malom adalah suami yang sah. Orangtua Malom sudah membeli Irewa dengan sejumlah babi-babi sebagai mas kawin. Selain itu, Irewa juga seorang yonime, juru damai dua pihak yang bermusuhan. Irewa harus mau untuk kembali ke Hobone. Kembali ke kehidupan sehari-harinya yang berat. Mau atau tidak, ia harus menjalaninya. Tak ada pilihan.
Kehamilan demi kehamilan, keguguran demi keguguran tidak mengurangi niat Malom untuk terus punya anak. Malom berpikir itu sudah menjadi tugasnya sebagai laki-laki. Tugas yang diminta masyarakat. Suami harus mengawini istri agar menghasilkan anak. Perempuan adalah makhluk yang mendatangkan kesuburan. Anak laki-laki berguna untuk menuntut pengakuan akan tanah dan simbol penerus keturunan. Makin banyak anak laki-laki, makin berharga dan bermartabat. Tanah luas dan keturunan banyak. Anak laki-laki juga berguna agar prajurit mati ada yang menggantikan. Anak perempuan bernilai ekonomi. Perempuan berguna untuk mendapatkan mas kawin dan harta adat (babi).

Sinopsis
Cerita ini berawal pada kisah cinta Meage dan Irewa, dua orang muda dari Dusun Aitubu yang tengah menjalin cinta. Meage pun telah berencana meminang Irewa. Oleh karena itu, ia melakukan banyak ritual adat demi mendapat restu calon mertua.
Di saat hampir terwujud, muncul seorang pemuda dari Dusun Hobone bernama Malom yang juga tertarik pada Irewa. Namun, Irewa menolaknya karena terlanjur mencintai Meage. Tak terima pinangannya ditolak, Malom nekat menculik Irewa. Perang antara dua kampung pun pecah.
Sampai kemudian, Dusun Hobone ingin mengakhiri peperangan dengan mengajukan tawaran perdamaian. Isinya, agar rakyat Dusun Aitubu merestui Irewa dipersunting oleh Malom. Dengan kata lain, Irewa menjadi yonime.
Babak baru dalam hidup Irewa pun dimulai. Hidupnya semakin sengsara. Tidak hanya dipaksa menafkahi suami, Irewa kerap dipaksa hamil, dan melahirkan sendiri di atas dua lembar daun pisang. Irewa juga sering mengalami keguguran dikarenakan kondisi tubuhnya yang lemah karena jarak yang sangat dekat di setiap kehamilannya.
Keinginan Malom memiliki anak banyak, tidak lain untuk warisan juga kekuasaan. Tetapi, yang paling diharapkannya adalah anak laki-laki. Baginya, anak laki-laki adalah tumpuan saat perang.
Namun, takdir membuat Irewa terkena penyakit kelamin yang ditularkan oleh suaminya sendiri lantaran gemar bermain perempuan. Tak ada yang bisa dilakukan Irewa. Di saat itu, Irewa merasa jiwanya terpanggil ke dalam dunia aktivis, yang akan mengangkat perempuan Papua dari penderitaan dan ketidaktahuan.

Kelebihan
Novel ini mengajarkan kita akan apa arti tegar, kuat, mandiri dan cantik sebenarnya. Sebuah bacaan menarik yang sangat inspiratif.Novel diperkuat dengan karakter-karakter tokoh yang telah mengambil peran masing-masing dalam cerita.
Novel ini layak untuk mendapat perhatian karena novel ini dapat menambah pengetahuan kita lebih dalam lagi mengenai perjuangan dan arti hidup yang sesungguhnya.Alur ceritanya cukup rapi dengan penjabaran satu per satu masalah yang harus dihadapi Irewa.

Kekurangan
Halaman novel cukup tebal, ada beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan sedikit membosankan kendati penuturan gaya bercerita agak kaku, namun novel ini tetap mampu mengaduk perasaan ketika membacanya.
Sedikit sulit ketika dicampur dengan bahasa Papua. Budaya, tarian, nyanyian, yang semula tidak diketahui sama sekali menjadi gambaran baru dalam benak.

Kesimpulan
Menurut saya penggambaran dan penjabarannya sempurna. Penulis dapat membawa pembaca betul-betul larut dalam suasana dalam cerita seolah pembaca ikut berpetualang dalam cerita. Namun, maaf karena saya sedikit kurang puas dengan bahasanya yang kaku. Jadi, saya hanya memberikan empat dari lima bintang untuk novel ini.




Tugas 2 : usulan rancangan penelitian


PROPOSAL PENELITIAN
Pengaruh Sosial Media Instagram terhadap Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa



A.    Latar Belakang Masalah
Majunya teknologi dan arus informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan media ikut juga berperan aktif dalam perubahan gaya hidup seseorang baik media elektronik, cetak maupun online. Media sosial yang menawarkan aplikasi khusus dan dikemas secara menarik juga membantu penggunanya untuk terus mengikuti perkembangan media sosial itu sendiri. Media massa menawarkan berbagai kemudahan dalam penyebarluasan dan penerimaan informasi. Mudah dan cepat juga menjadi andalan dari media sosial itu sendiri. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif.
Salah satunya media social yang sedang gencar-gencarnya di kalangan remaja saat ini adalah Instagram. Instagram sendiri merupakan tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Sistem social di dalam Instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna Instagram lainnya. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna akun dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah di unggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Oleh karena itu para remaja dan anak-anak zaman sekarang berlomba mengunggah foto sedemikian rupa agar mendapatkan banyak like hingga menjadi foto yang populer.
Dampak yang dapat terjadi terhadap remaja dan anak-anak ini sebagai pengguna Instagram yaitu krisis percaya diri, persaingan kehidupan mewah, konsumtif, dan tidak menatap realita atau kenyataan. Dalam hal ini mereka selalu mengikuti trend yang sedang berlangsung di dunia dan dikalangannya. Seperti kasus anak-anak yang rela menghabiskan uang mereka untuk membeli pakaian yang sedang trend digunakan saat itu. Karena mereka tidak mau dibilang ketinggalan zaman oleh teman-temannya dan dianggap tidak mengikuti zaman.pakaian yang sedang trend digunakan pada saat itu. Semakin high class foto yang mereka unggah maka disitulah tingkat kepopuleran mereka diukur.


B.     Rumusan Masalah
Bagaimana sosial media Instagram dapat mempengaruhi tingkat gaya hidup yang konsumtif terhadap mahasiswa ?
C.    Tujuan dan Lingkup Penelitian

a.       tujuan
Untuk mengetahui seberapa besar media social instagram mempengaruhi gaya hidup konsumtif  mahasiswa.
b.      Lingkup penelitian atau indikator variabel
Pemilik akun media social instagram dengan kelas A, B, dan C sebagai indikator variabel bebas. Dan gaya hidup konsumtif Mahasiswa sebagai idikator variabel terikat.
D.    Manfaat Penelitian

a.       Manfaat teoritis

Dapat menambah khasanah, pengetahuan, dalam hal pengaruh media social instagram terhadap gaya hidup konsumtif remaja. Dan Hasil penelitian dapat dipakai sebagai referensi peneliti selanjutnya.
b.      Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dan bahasan pertimbangan bagi semua pihak dalam memahami social media terutama Instagram yang dapat mengubah gaya hidup konsumtif masyarakat khususnya kalangan remaja dan anak-anak. Serta memberikan manfaat bagi semua pihak.
E.     Batasan Konsep dan Operasional
·         Batasan konsep

            Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking). Sebuah media online, dengan para penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.
            Menurur Minor dan Mowen (2002, p. 282) Gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktunya.
            Konsumtif yakni suatu perilaku  yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah yang berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata. 

·         Batasan operasional

            Media social instagram memiliki pengaruh yang sangat kuat dan daya saing yang tinggi terhadap gaya hidup konsumtif khususnya pada Mahasiswa .Sehingga memunculkan kelas-kelas sosial, menimbulkan gengsi, dan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi terhadap apa yang dikenakannya atau dibelinya.
F.     Hipotesis Penelitian
-          Rumusan masalah assosiatif : Bagaimana sosial media Instagram dapat mempengaruhi tingkat gaya hidup yang konsumtif terhadap mahasiswa ?
-          Hipotesis penelitian : ada pengaruh akun social media instagram terhadap gaya hidup konsumtif Mahasiswa ?
G.    Tinjauan Pustaka
Adanya fenomena Instagram yang berkembang di masyarakat, terlebih remaja saat ini merupakan bagian dari perkembangan media baru yang ada. Perkembangan media baru ini tidak dapat dihindari, karena termasuk dalam perkembangan kehidupan manusia.
1.     Teori Persamaan Media
Teori persamaan media ini ingin menjawab persoalan mengapa orangorang secara tidak sadar dan bahkan secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan media seolah-olah media itu manusia. Dengan demikian menurut asumsi teori ini, media diibaratkan manusia. Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face. Jelas teori ini berkenaan sekali dengan penggunaan Instagram saat ini, bahwa dengan media komunikasi seperti Instagram ini kita dapat berinteraksi dengan Smartphone seolah-olah handphone ini adalah llawan bicara kita. Serta penggunaannya yang saat ini sebagai media untuk berbelanja secara praktis, cepat dan tepat waktu. Mengapa teori ini sangat relevan digunakan dipenelitian ini karena sudah sangat jelas, karena sebagai manusia kita sangat membutuhkan informasi serta berkomunikasi. Dalam hal ini media-media seperti handphone lah yang dapat digunakan untuk menunjang proses ini, media inilah yang menjadi lawan dalam komunikasi manusia. Karena itu dalam teori ini media pun disebutkan sebagai manusia karena mampu memberikan feedback langsung terhadp kita manusia yang mengkomunikasikannya.
2.      Teori perilaku
Ada beberapa teori mengenai perilaku manusia yang tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Salah satu teori perilaku yang berkenaan dengan penelitian ini adalah teori dorongan (drive theory).Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila organisame itu mempunyai kebutuhan, dan organism ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organism itu. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut (Hull Crider, 1983 : 76).
 Dalam hal ini, jelas bahwa manusia yang berperilaku konsumtif mendapatkan dorongan dari lingkungannya untuk mengkonsumsi barang secara berlebihan atau dengan kata lain tidak sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Hal inilah yang menjadi motivasi bagi mereka dalam berperilaku konsumtif. Sebagaimanannya remaja yang selalu mengkonsumsi barang yang berlebihan, perilaku konsumtif mereka ini lah yang mendorong mereka selalu menjadi boros dalam hal berbelanja, setelah mereka mengenal yang namanya Instagram lalu mulai berbelanja online melalui Instagram tersebut mereka akan mulai merasakan dorongan-dorangan dalam diri mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka entah itu kebutuhan seperti baju, celana, aksesoris, tas dll. Dan setelah mereka berbelanja online di Instagram dan merasakan kebutuhan mereka terpenuhi maka dorongan-dorongan dalam diri mereka akan berkurang setelah mereka mendapatkan kebutuhan yang mereka inginka. Mereka tidak berpikir apakah barang tersebut berguna atau tidak untuk mereka, yang terpenting kebutuhan mereka terpenuhi. Inilah yang menyebabkan perilaku konsumtif remaja terjadi dan sesuai dengan penjelasan teori dorongan (drive theory) ini.
3.      Perilaku konsumtif mahasiswa
Menurut Sumartono (2002), definisi konsep perilaku konsumtif amatlah variatif, tetapi pada intinya muara dari pengertian perilaku konsumtif adalah membeli barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan pokok. Sumartono (2002) mengungkapkan bahwa secara operasional, indikator perilaku konsumtif yaitu:
a.       Membeli produk karena iming-iming hadiah
Individu membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut. Hal ini akan memberikan pemikiran kepada konsumen bahwa hanya dengan membayar satu produk, konsumen akan mendapatkan produk lebih.
b.      Membeli produk karena kemasannya menarik
Konsumen mahasiswa sangat mudah untuk membeli produk yang dibungkus dengan rapi dan di hias dengan warna-warna yang menrik. Artinya motif untuk membeli produk tersebut hanya produk tersebut dibungkus dengan kemasan yang rapid an menarik. Produk yang dibungkus rapi akan membuat daya tarik lebih kepada kosumen sehingga konsumen yang melihat akan tertarik untuk membeli produk tersebut.
c.       Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi
Konsumen mahasiswa mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya mahasiswa mempunyai cirri khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut dan sebagainya dengan tujuan agar mahasiswa selalu berpenampilan menarik perhatian orang lain. Mahasiswa membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang penampilan diri. Hal ini akan menunjang penampilan mahasiswa yang pada dasarnya sudah memiliki penampilan menarik.
d.      Membeli produk atas pertimbangan harga mahal dianggap prestige
Konsumen mahasiswa cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah. Individu akan merasa lebih percaya diri dan dihargai kalau barang-barang yang dikenakannya adalah produk mahal.
e.       Membeli produk hanya sekedar menjaga symbol status
Mahasiswa mempunyai kemampuan membeli yang tinggi, baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut juga dapat menunjang sifat eklusif dengan barang yang mahal dan member kesan berasal dari kelas social yang lebih tinggi. Dengan membeli suatu produk dapat memberikan symbol status agar terlihat lebih keren dimata orang lain.
f.       Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.
Mahasiswa cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannya dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai oleh tokoh idolanya. Mahasiswa juga cenderung memakai dan mencoba produk yang ditawarkan bila ia mengidolakan public figure produk tersebut. Oleh karena itu, produk apapun yang dipakai oleh tokoh idolanya maka akan menjadi pertimbangan besar bagi mahasiswa terhadap produk yang akan dipakainya.
g.      Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang positif.
Mahasiswa sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Hurlock (1999) juga menambahkan bahwa dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik penampilan fisik, mereka akan menjadi lebih percaya diri.

H.    Metodologi Penelitian
a.       Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa dari fakultas ilmu komputer dengan jumlah 50 orang. Terdiri atas 15 orang pria dan 35 orang wanita.
b.      Metode pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket) dengan simple random sampling. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Berikut contoh draft kuesioner yang dibuat oleh peneliti:
1.      Apakah anda pengguna akun social media instagram?
a)      Iya                         b) Tidak
2.      Berapa jam anda menggunakan akun instagram dalam sehari?
a)      2-3 jam                  b) 4-6 jam                    c) lainnya…..
3.      Kegiatan apa yang sering anda lakukan pada aplikasi tersebut?
Pernyataan
sering
Jarang
Tidak pernah
a.       Mencari tahu lebih banyak tentang seseorang



b.      Mencari suatu hal yang baru



c.       Melihat sesuatu yang menghibur



d.      Update tentang keseharian



e.       Meningkatkan keterampilan




4.      Seberapa pengaruh likers dan followers pada akun Instagram anda?
a)      Sangat pengaruh   b) biasa saja                 c) tidak pengaruh
5.      Dari segi apa anda rate diri anda sendiri?
a)      Tempat                  b) pakaian                    c) lainnya….

c.       Metode analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistic. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu, statistic deskriptif dan statitik inferensial. Statitik inferensial meliputi statitik parametris dan statistic nonparametris.
d.      Metode validitas data
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

Daftar Pustaka

Sugiyono, Dr.  Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2015
Hanurawan, Fattah. Psikologi Sosial, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012
Ahmad Syaiful R., 2012, Hubungan Gaya Hidup Konsumtif Terhadap Harga Diri Mahasiswa http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20308770-S%2043109-%20Hubungan%20gaya-full%20text.pdf
Wikipedia, 2015, definisi instagram,  id.wikipedia.org/wiki/Instagram 
Keke Mahardika, 2016,  pengaruh penggunaan instagram di kalangan remaja https://www.academia.edu/9797885/pengaruh_instagram_terhadap_kehidupan_remaja
Wikipedia, 2015, definisi konsumtif,  id.wikipedia.org/wiki/Konsumtif